TEHERAN - Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad menyambut gencatan senjata yang telah disepakati Hamas dan Israel. Namun Ahmadinejad terlihat sedikit pesimistis dalam menyikapi efek gencatan senjata itu. "Presiden Mahmoud Ahmadinejad mengatakan, kekejamandi Jalur Gaza seharusnya membuat warga Muslim bersatu.
Dia menyambut gencatan senjata Hamas dan Israel, namun dia tidak terlalu optimis terhadap gencatan senjata itu," demikian laporan dari Reuters, Kamis (22/11/2012).
Gencatan senjata antara kedua pihak itu berlangsung pada Kamis dini hari. Kedua pihak pun mengklaim kemenangan, namun Hamas maupun Israel masih saling mencurigai. Mesir pun mendapat tantangan untuk menjaga proses gencatan senjata itu. Sebagai syarat dari gencatan senjata itu, Hamas menuntut berakhirnya blokade Gaza dan pembukaan pintu perbatasan. Mereka pun memperingatkan Israel agar tidak menodai proses gencatan senjata itu.
Bila Israel melanggar, Hamas sudah siap untuk melakukan serangan serupa seperti yang dilancarkannya beberapa hari yang lalu. Sementara itu, Israel menilai gencatan senjata akan terus berlangsung bersama dengan mekanisme pengamanan wilayah Gaza dari upaya penyelundupan senjata. Seperti diketahui, Israel mendapat pujian dari Amerika Serikat (AS) atas gencatan senjata itu dan AS pun berkomitmen untuk menghalau arus masuk senjata ke Gaza bersama Israel. Usai Hamas menyuarakan peringatannya terhadap Israel pascagencatan senjata, Jihad Islam pun ikut berkomentar.
Menurut Jihad Islam, gencatan senjata itu hanyalah kegagalan biasa yang sering dialami oleh Israel. Kelompok Jihad Islam akan tetap mempertahankan diri dari setiap serangan yang muncul.(detik.com/22/11/12)
.jpg)
0 komentar:
Posting Komentar